Diskriminasi


Pengertian diskriminasi:
Diskriminasi berasal dari bahasa inggris yakni discrimination yang artinya ‘perbedaan perlakuan’. Dalam bahasa Arab disebut dengan ‘tafriq’ dan merupakan sifat tercela yang harus dihapuskan, apalagi di Negara yang menganut sistem demokrasi.
Menurut Kamus Bahasa Indonesia karangan Purwodarminto, diskriminasi artinya adalah perbedaan perlakuan terhadap sesama warga Negara berdasarkan warna kulit, golongan, suku, ekonomi, agama, dan sebagainya. Istilah diskriminasi kemudian meluas maknanya kepada segala bentuk pembedaan atas warga negara atas dasar suku bangsa dan ras antar negara (SARA).



Beberapa macam perlakuan diskriminasi antara lain:
1. Diskrimanasi kelamin, yaitupembedaan sikap dan perlakuan terhadap orang berdasarkan jenis kelamin. Di kota mekah pada jaman jahiliyah, kaumperempuan berkedudukan sangat rendah. Saat itu, sudah menjadi kebiasaan bagi setiap keluarga yang melahirkan anak perempuan untuk langsung membunuh anak perempuan tersebut.
2. Diskriminasi ras, yaitu membedakan berdasarkan asal bangsa yang menganggap bahwa ras yang satu lebih hebat daripada ras yang lain.
3. Diskriminasi social, yaitu pembedaan orang terhadap sesama warga berdasarkan status sosialnya. Seperti kaya dan miskin, bangsawan dan rakyat jelata, atau suatu agama dengan agama lain.
4. Diskriminasi warna kulit (apartheid), yaitu pembedaan berdasarkan warna kulit.
Orang yang suka mendiskriminasi disebut diskriminatif. Islam sangat mengecam perbuatan diskriminatif. Islam tidak memandang kemuliaan seseorang atas dasar penampakan lahiriyah, di hadapan Allah semua manusia adalah sama, siapapun, dari mana pun, dan warna kulit apa pun.
Agar kita mampu menghindari sikap deskriminatif tersebut, sebaiknya kita mengambil hikmah dari firman Allah SWT dalam QS. Al Hujurat : 10-13 ;
Yang Artinya :
                10. Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah
                       hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat
                       rahmat.

                 11. Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan
                       yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula
                       sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih
                       baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang
                       mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman
                       dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.

                  12. Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena
                        sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan
                        janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka
                        memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.
                        Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha
                        Penyayang.


                   13. Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
                         perempuan dan menjadikan kamu berbangsa – bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
                         saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah
                         ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi
                         Maha Mengenal.

Dan juga firman Allah dalam Al-Qur’an QS Ar rum: 22.
Yang Artinya :
                      22. Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-
                             lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar-benar
                             terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.

Islam melalui risalah para Nabi dan Rasul, bersifat rahmat atau kasih sayang bagi semesta alam , termasuk didalamnya seluruh umat manusiayang hidup di seluruh belahan bumi ini,
Firman Allah Swt dalam QS Al Anbiya:107, yang Artinya:
107: Dan tidak lah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam


Berdasarkan ayat-ayat Al-Qur’an tersebut, Islam menghapuskan tumbuhnya sikap diskriminatif dan menggantinya dengan menyuburkan sifat pengasih dan penyayang. Karena kasih sayang merupakan ajaran yang mendasar dari seluruh ajaran islam.




Contoh keteladanan Para Nabi untuk menghindari sikap diskriminatif:
Sejarah mencatat bahwa ajaran islam tidak menyukai adanya diskriminatif. Hal ini di perjuangkan dengan contoh keteladanan para nabi antara lain sbb:
1. Nabi Ibrahim menjadikan Siti Hajar, seorang budak etiopia yang dianggap hina sebagai isterinya. Ternyata budak perempuan tersebut justru mempunyai kepribadian mulia, tidak mudah menyerah ketika menghadapi kesulitan, dan bertanggung jawab, khususnya dalam membesarkan putranya, Ismail as.
2. Di zaman Nabi Muhammad saw. Perjuangan menghapus diskriminasi (perbudakan) terus dilanjutkan, khususnya terhadap budak-budak di kota mekah. Diantaranya Bilal bin Rabah, ia adalah seorang hamba Allah yang teguh dalam mempertahankan keyakinannya terhadap islam. Demikian pula dengan Zaid bin Haris yang telah dimerdekakan oleh Nabi Muhammad saw.


Dengan beberapa contoh tersebut, islam telah memberi suatu tuntunan bahwa sifat diskriminasi harus dihilangkan karena tidak sesuai dengan fitrah kemanusiaan. Oleh karena itu, perilaku menghindarkan diri dari sikap diskriminatif harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain sbb:
1. Gemar bersilaturahmi, antara lain dengan saling mengunjungi agar saling mengenal dan tolong menolong
2. Tidak suka menyalahkan orang lain atau merasa diri sendiri yang paling benar karena kebenaransejati hanyalah milik Allah swt. sehingga dialah yang paling berhak menetapkan kebenaran hakiki di hari kemudian.
3. Tidak suka mengolok-olok, buruk sangka, atau memfitnah antara satu kelompok dengan kelompok lainya.
4. Menumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan, khususnya bagi bangsa Indonesia yang terdiri dari ribuan kepulauan serta beraneka ragam suku bangsa, adat istiadat, dan budaya.
5. Menyembah hanya kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun serta berbuat baik kepada semua makhluk, khususnya sesama manusia.
6. Bersikap toleran (tasamuh) terhadap sesama umat beragama dan tidak memaksakan keyakinan terhadap umat lainnya, berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan, dan tidak saling menghina syariat atau Tuhan milik umat beragama lain.
7. Ikut serta secara aktif dalam kegiatan yang memiliki tujuan menghapuskan diskriminasi, antara lain dengan memberi pelayanan yang baik terhadap hak-hak warga atau masyarakat tanpa membedakan warna kulit, golongan, suku bangsa, dan status sosialnya.

Tidak ada komentar on "Diskriminasi"

Leave a Reply